ada cerita tentang seorang TKI yng bekerja di negri tetangga . Sekembalinya dari perjalanan jauh itu seluruh orang di sekitar rumahnya itu bertanya tentang pengalaman-pengalaman yang terjadi semasa dia bekerja di sana. Hal baik hal buruk dia ceritakan, tetapi yang paling mengesankan dia mengatakan sebuah pepatah unik yang mungkin bagi saya dan anda juga setuju “HUJAN EMAS DI NEGRI ORANG, HUJAN BATU DI NEGRI SENDIRI, LEBIH INDALAH NEGRI SENDIRI”.

Negri sendiri merupakan rumah yang bagi saya tak dapat diganti dengan papun, kalian semua jangan meikirkan sebuah rumah haruslah sebuah gedung yng besar, jendela dengan kaca-kaca bening yang mewah, dindingnya dari tembok yang kuat ATAU rumah adalah sekadar tembok dengan pelepah kayu yang dibuat untuk menghindari angin yang akan mengusik kedamaian kita. Itu semua merupakan pikiran yang salah, kita harus berpikiran bahwa rumah merupakan suatu tempat yang bisa membuat keadaan tentram, jadikanlah rumah menadi surga bagi diri kita sendiri, jadikan diri kita rindu akan rumah yang selalu ingin kembali di saat kita nepergin jauh.

Saat mengikut Yesus untuk bepergian jauh, santo Markus mengungkapkan apa yang di rasakannya,”ia melakukan segala-galanya dengan baik, yang tuli di buatNYA mendengar yang buta di buatNYa melihat dan yang bisu di buatNYA berkata-kata”. Dari situ kita bias mengambil nilai positif yang terdapat di dalamnya, bahwa dengan berkelana, berjalan-jlan kita bias menemukan hal yang baru yang mingkin tidak bias kita dapat di negri sendiri tapi ingalah kata pepath yang tadi di ucapkan seorang yang baru kembali dari perantauan.



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010 Qo
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger