Qo

Kira-kira di tengan Asia terdapat suatu Suku yang bernama Hunza, jumlah dari mereka tidaklah beberapa, tempat tinggal mereka di suatu wilayah kecil yang terletak di bagian paling Utara Pakistan, berbatasan dengan cina, afganistan, Tibet, dan selatan dari rusia.
Orang-orang suku Hunza segar bugar, penuh gairah hidup, dan sehat walafiat, mereka senang bernyanyi dan menari, mereka juga terkenal pandai mendaki gunung sebagai seorang pendaki yang handal dan cekatan. Orang-orang Hunza adalah petani turun temurun, secara naluri mereka mencintai tanah tempat mereka berdiam, serta melindunginya dengan seksama. Mereka berpegang teguh pada pendapat nenek moyang yang berbunyi “APA YANG MEREKA PEROLEH DARI TANAH, AKAN MEREKA KEMBALIKAN JUGA SETELAH DI PERGUNAKAN”. Bukanlah mustahil jika bangsa Hunza ini memiliki tanah yang subur, ternak yang sehat dan penduduk yang sehat, ini mereka dapatkan karena mereka sangat mencintai tanak tempat ia berdiam.
Tanah yang sehat membuat tubuh mereka juga sehat, tanah yang subur ini mereka dapatkan bukan hanya dengan usaha mereka sendiri tetapi di dalam tanah yang sehat terdapat unsur pembentuk yang sehat pula, cacing-cacing yang tingal dalam tanah itu juga berperan penting dalam keseimbangan tanah, bayangkan saja kalau cacing tak ada, kotoran tanah menjadi keran kering dan mati, cacing mengemburkan tanah mereka mengeluarkn zat sisa yang sangat bagus bagi pertmbuhan tanah.
Cacing juga bisa menjadi pertanda bahwa tanah itu baik atau tidak semakin banyak cacing yang ada dalam tanah semakin baik kondisi tanah itu, seperti kapal yang mau tenggelam, saat kaapal mau tenggelam yang paling pertama pergi dari kapal itu aadalah tikus-tikusnya. Kita bisa belajar dari cacing-cacing ini, Jika cacing-cacing sudah menghilang dari sebidang tanah maka tanah itu sudah tidak mengandung apa-apa lagi yang yang dapat di makan oleh binatang-binayang sederhana itu, apalagi di makan oleh manusia.